Intro
Intro didalam Intro
Sebelum saya buka… Pertama-tama, saya mohon maaf jika ada pihak yang tersinggung, saya hanya ingin menceritakan pengalaman saya. Jika ada pihak yang merasa dirugikan, mohon hubungi saya untuk diskusi lebih lanjut. Terimakasih.
Real Intro
Halo teman-teman, pada artikel kali ini saya akan membahas pengalaman pribadi ketika saya mengikuti Bootcamp. Jadi kali ini saya juga memperingati bulan dimana saya pertama kali mengikuti test untuk masuk Bootcamp juga (jadi pas hehe), lalu pertanyaannya disini. Worth it kah ikut bootcamp?
Apa itu bootcamp?
Bagi yang ngga ngerti. Bootcamp itu semacam pelatihan pada suatu bidang tertentu yang dikhususkan dan ditargetkan untuk memperdalam ilmu pada dunia kerja yang nyata. Misal, saya dulu ikut bootcamp dalam bidang DevOps Enginner. Ya kita dilatih tentang apa itu devops, caranya gimana, dll. Intinya gitu deh, saya ngga akan bahas detailnya hehehe.
Kenapa Bootcamp makin populer sekarang?
Jadi diera pandemi ini, mungkin banyak yang kehilangan pekerjaannya atau untuk fresh graduate (seperti saya dulu) itu sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Dan melihat pekerjaan didunia digital diera pandemi ini sangat pesat perkembangannya, Otomatis… Orang-orang pasti ingin mempelajari hal-hal tersebut, dan hadirlah bootcamp ini sebagai solusi cepat untuk mempelajari hal tersebut dalam waktu yang singkat (menurut pengalaman ane cuma sekitar 1 bulan). Misal nih, sebagai contoh yaitu teman seangkatan bootcamp saya, singkat cerita dipekerjaan dia yang sebelumnya karena kena imbas dari pandemi dan pendapatannya menurun dia memilih untuk beralih pekerjaan dan mengikuti bootcamp.
Lalu Worth It ga sih ikut Bootcamp?
Well… Menurut saya sendiri, saya sedikit kecewa. Eeeiittt… Tunggu dulu…!!! Alasan saya sedikit kecewa karena sebelum bootcamp berjalan saya sudah mempelajari tools-tools dan siklus devops itu sendiri, jadi yang saya dapet jujur saja cuma sedikit dan itu karena kesalahan saya sendiri karena tidak membaca silabusnya terlebih dahulu sebelum mengikuti bootcamp ini, namun ada satu alasan lain yang akan saya bahas pada bab berikutnya. Tapi… Mungkin untuk teman-teman yang masih awam dan ingin banting setir ke bidang yang diinginkan, mengikuti Bootcamp itu saya rasa masih Worh It lah. Karena mereka juga memberikan gambaran dalam dunia kerja yang nyata dan juga mereka biasanya juga memberikan cerita tentang pengalaman-pengalaman mereka selama bekerja yang bisa jadi bahan acuan untuk diri kita.
Disalurkan kerja?
Menurut pengalaman saya sendiri dan teman-teman yang bernasib sama… Saya akan menjawab, itu sih… Hoki-hokian aja. Dan ini yang paling bikin saya dulu ngenes parah, karena sebenarnya alasan utama saya ikut bootcamp yaitu “Pengen cepet disalurkan kerja”. Dan kami ngga dapet itu cuuyy… Mungkin ada manusia-manusia yang beruntung ya, sebelum bootcamp selesai udah dapet kerja. Tapi, itu hoki dan emang effort mereka sejak awal untuk mencari pekerjaan sendiri itu udah ada.
Pihak bootcamp (mungkin) juga sudah menyalurkan kita ke perusahaan rekan mereka, namun panggilan dari perusahaan tetap belum nampak pada email kami. Yang berujung pada NYARI SENDIRI sampai 50++ perusahaan sampai akhirnya saya diterima. Kalau ngga percaya, DM saya dicontact yang sudah saya list pada page About. Saya sih positive thinking aja ya, mungkin memang karena pandemi jadi perusahaan rekanan mereka lagi pada closed ya, atau emang CV dan Portofolio saya yang jelek makanya HRnya udah males baca dari awal.
Kesimpulan dan saran
Beberapa kesimpulan dan saran yang dapat saya tulis, yaitu:
- Jika kalian sudah punya basicnya. Jangan malas-malas belajar sendiri. Mengingat biaya bootcamp itu tidaklah semurah yang kalian bayangkan.
- Usahakan cari informasi terlebih dahulu dari alumni-alumni bootcamp untuk menggambarkan bootcamp lebih jauh.
- Minta restu orang tua (wajib, kecuali kalian mbandel).
- Bandingkan bootcamp satu dengan yang lain. Karena bisnis bootcamp sekarang lagi menjamur, kalian ngga boleh main asal daftar aja.
- Bootcamp sebagai penambah gambaran dalam dunia kerja itu Oke. Seenggaknya pas kalian pertama masuk kerja kalian ngga goblok-goblok banget lah.
Penutup
As the wise man said (which is me) “Pengalaman itu bukan didapatkan dari perkataan orang lain, melainkan dari apa yang telah kalian alami pada diri kalian sendiri”. Dan sekali lagi, saya mohon maaf jika ada pihak yang tersinggung, saya hanya ingin menceritakan pengalaman saya. Jika ada pihak yang merasa dirugikan, mohon hubungi saya untuk diskusi lebih lanjut. Dan untuk teman-teman, jika ada yang bisa diceritakan bisa ditulis pada kolom komentar dibawah.
Akhir kata, Terimakasih.